Laporan - ALIAS
Wartawan MONOPOLI
Kini kondisi jembatan tersebut sudah ambruk
di duga kuat kontruksi jembatan
tersebut tidak sesuai bestek asal jadi di kerja karena tidak adanya consultan
tehnik baik dalam perencanaan kegiatan maupun di mulainya pekerjaan tersebut,
bahkan lemahnya pengawasaan dari Dinas terkait maupun pendamping Desa kegiatan
tersebut hal ini sangat di sesalkan belum di manfaatkan oleh masyarakat
jembatanya sudah ambruk duluan dan ini sudah jelas anggaran pekerjaan jembatan
dan talud telah merugikan keuangan Negara,
ironisnya lagi asas manfaat jembatan tersebut tidak ada karena di buat
di tengah kebun masyarakat. Ungkap awak media ini.
Di mana peran inspektorat kabupaten
Konawe Selatan yang sering di jadikan tameng oleh kades karena setiap wartawan
maupun LSM untuk mengkonfirmasi
pekerjaan Kades sering memberikan jawaban bahwa sudah di periksa dengan
inspektorat ini yang terjadi sebagian
Kades di Konawe Selatan
Sumber di masyarakat setempat yang
minta di rahasiakan namanya menuturkan di awak Media ini hanya sekitar kurang lebih
Delapan Bulan pak Jembatan dan talud tersebut ambruk akibat hujan ini sudah
jelas kontruksi jembatan tersebut tidak kuat lain halnya keterangan tim
pengelolahan kegiatan singkat memberikan keterangan, bahwa kami hanya kerja pak
yang tau semuanya Pak Desa ungkap TPK.
Terkait masalah ini, Kades
Malaringgi untuk di konfirmasi terkait Ambruknya jembatan ini sering menghindar
untuk di temui oleh awak Media.
Dengan adanya Pemberitaan ini di minta agar
penegak hukum di Sultra maupun penegak hukum di Kabupaten Konawe Selatan untuk
menindak lanjuti pemberitaan ini karena kades Malaringgi telah gagal dalam
pengelolaan dana Desa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar